MEMBERI
“……dan harus mengingat
perkataan Tuhan
Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia MEMBERI dari pada menerima.”
~Perkataan
rasul Paulus kepada para penatua jemaat Efesus di Miletus~
Kisah Para Rasul 20:35b
Memberi, mudahkah melakukannya?
tentu saja mudah, jika kita memberi
kepada orang yang kita kenal; orang-tua, anak, saudara bahkan teman atau
tetangga. Tapi memberi yang Tuhan Yesus
inginkan bukanlah memberi kepada orang-orang yang kita kenal. Kita diharuskan memberi kepada orang asing!
Benarkah?
Coba kita lihat dalam Alkitab,
Ini
bukanlah sebuah perumpamaan, tapi penyataan Tuhan Yesus Kristus sendiri tentang
kedatangan-NYA yang ke-dua kali, kelak.
Diawali
dari Injil Matius 25:31-40 (dibaca),
dan tentang memberi kepada orang asing,
terletak pada ayat ke 40b, “……Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk SALAH SEORANG DARI SAUDARA-KU yang paling hina ini, kamu
telah melakukannya untuk Aku.”
Salah
Seorang Dari Saudara-KU, sabda Tuhan Yesus.
Ada yang tahu jika orang yang kita beri/bantu adalah
saudara Tuhan Yesus? Tidak ada! Bagi kita, orang itu adalah orang asing!
Memberi. Merupakan salah
satu dari perintah Tuhan Yesus. Ini adalah perintah yang mudah
diucapkan, tetapi berat (hati) untuk dilakukan.
Sebenarnya
amat mudah untuk dilaksanakan, asal kita memiliki keinginan. Tanpa keinginan,
biarpun iman kita dua kali biji sesawi besarnya, takkan ada gunung yang
berpindah tempat.
Penulis
yakin, 98% pembaca adalah orang percaya kepada Tuhan Yesus, dan 2% (mungkin) adalah “pengawas dunia maya”.
Tapi penulis percaya kalau tulisan ini juga bermanfaat bagi mereka yang belum
percaya kepada Tuhan Yesus.
Penulis
ingin menyampaikan “pesan” bahwa MEMBERI, selain dapat mematuhi
perintah Tuhan Yesus Kristus, juga dapat menenangkan
jiwa, patuh pada peraturan serta kebahagiaan diri.
Beraneka
dalam hal memberi, memberi perhatian,
kasih, pertolongan. Tapi ada pula memberi
dari segi negatif, memberi godaan,
pukulan, siksaan. Dan kali kesempatan ini, penulis ingin membahas tentang MEMBERI MATERI
alias uang.
Seperti
telah tertulis di atas, mudah untuk diucapkan, tetapi berat (hati) untuk
dilakukan. Itulah MEMBERI MATERI atau uang. Hidup di dunia yang
hampir runtuh ini, masih adakah seseorang mau memberi uang secara cuma-cuma
kepada orang yang tidak dia kenal (asing)? Penulispun meragukan hal ini,
kecuali memberi lima
ratus sampai dua ribu rupiah kepada peminta-minta, dan semua pembaca juga sudah
tahu akan hal itu……
Jadi?
Kita ganti ‘sedikit’ temanya, yaitu, MEMBERI MATERI
dengan timbal-balik!
Ooh…
semua pembaca juga bisa kalau temanya itu……
Hmm…
belum tentu! mari kita baca lanjutannya……
Kita
arahkan tujuan kita pada gereja. Tujuh hari dalam satu minggu, enam hari kita
bekerja dan satu hari kita beristirahat (perintah Allah, kitab Imamat 19:30).
Pernahkah pembaca berpikir kalau kendaraan yang kita tumpangi selama bekerja,
juga harus beristirahat?
Kita
dapat ke gereja cukup dengan berkendaraan umum!
Karena
hari itu adalah hari beristirahat, sesuai perintah dari
Allah Bapa (kitab Keluaran 20:8-11).
Maka,
istirahatkanlah kendaraan pribadi pembaca! Naikilah kendaraan umum.
Ada petunjuk-petunjuk ‘nasrani’ untuk berkendaraan umum khususnya di hari Minggu maupun di
hari-hari raya nasrani;
- Jangan menawar harga dengan terlalu rendah.
- Setelah tiba, berikan jumlah uang yang
‘sedikit’ lebih dari harga kesepakatan (uang tip).
- Pada saat membayar, ucapkan “Selamat hari
Minggu”, bukan monopoli orang nasrani
untuk mengatakan selamat hari Minggu.
Lalu, apa untungnya dari semua ini? Yah walau orang
nasrani, pasti selalu ingin untung dalam bertindak, apalagi bisniswan (lain dengan
gunawan yèè).
Seperti yang sudah diterangkan di atas, ada banyak
keuntungan dari berkendara umum pada hari Minggu;
- Dengan
berkendaraan umum, kita tak perlu memikirkan situasi perjalanan, nyaman dan tentram (jiwa tenang) dapat kita peroleh.
- Dengan
berkendaraan umum, kita bisa berhape-ria,bebeem-an, whatApp-men, berarti kita mematuhi
peraturan pemerintah, tidak mengemudi sambil menggunakan telepon
genggam.
* Demikian juga
dengan yang menggunakan sepeda motor, dan tidak pernah
memakai pengaman kepala (helm),
terlebih lagi dalam kompleks perumahan. Bila berkendaraan umum (selain ojek
sepeda motor), tentu terhindar dari pelanggaran
peraturan pemerintah.
- Dengan memberi ‘uang tip’, membuat kita berbahagia,
karena sudah MEMBERI,
walau tidak banyak.
- Dengan tidak membawa kendaraan pribadi, kita
tidak perlu bersusah-payah mencari tempat parkir, sekaligus tidak menganggu rumah-rumah di sekitar gereja. Nyaman, Tentram dan Bahagia.
Jadi, bisakah kita melakukan MEMBERI MATERI
di hari Minggu yang akan datang? Tidak bisa? Kenapa? Four in One! Empat
keuntungan dalam satu perintah Tuhan Yesus, MEMBERI! Adakah keuntungan 400% di
dunia ini? Selain keuntungan tersebut, kita juga melakukan hal yang berkenan bagi
Tuhan.
“Adalah lebih berbahagia MEMBERI dari pada menerima.”
Tidak cuma jemaat maupun
majelis jemaat yang dapat MEMBERI MATERI bagi mereka yang belum
percaya kepada Tuhan Yesus, tapi gereja-lah yang seharusnya memulai lebih awal!
Atau dapat dikatakan, majelis jemaat-lah yang harus ‘mencontohkan’ tentang hal memberi
yang baik.
Ada
banyak transaksi-transaksi di dalam gereja, diantaranya; percetakan, service air-conditioner,
konsumsi-konsumsi, dan lain sebagainya.
Mengapa transaksi tersebut harus
bekerja-sama dengan orang yang seiman? Salahkah jika transaksi dalam gereja
bekerja-sama dengan orang yang tidak seiman?
Keuntungan jika kita menggunakan orang non-seiman dalam transaksi gereja;
- Lebih mudah
untuk menyuruh (memerintah), tanpa khawatir yang
disuruh menjadi marah atau kesal.
- Bila pekerjaannya tidak baik, hentikan dan
cari yang lain, tanpa mesti sungkan karena orang tersebut adalah jemaat/orang seiman.
- Tanpa adanya
keterikatan (tidak tertulis),
jika kita mendapat penawaran yang lebih baik.
Satu hal lagi yang mungkin dapat dikatakan sebagai keuntungan; penerima kerja (non-seiman) dan pemberi kerja (gereja) akan
sama-sama senang, sehingga tidak akan keluar perkataan yang men-diskredit-kan satu dengan yang lain.
Mengapa penulis dapat berkata, eh menulis
seperti ini? bukannya prihatin dengan orang seiman?
Kembali penulis
ingatkan, “……dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus,
sebab Ia
sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia MEMBERI dari pada menerima.” ~ Kisah Para Rasul 20:35b
Dan sebagai orang yang percaya kepada
Tuhan Yesus Kristus, tentunya mereka-mereka yang seiman dapat mencari nafkah di
tempat yang lain.
“Berkat mah
tidak mungkin tertukar….!”, begitu kata orang-tua penulis, setuju?!
Sungguh, ada banyak keuntungan jika kita
menuruti perintah Tuhan, dan PERCAYA-lah tidak ada kerugian dalam mentaati
perintah-NYA.
Satu perintah menghasilkan keuntungan
lebih dari satu, bahkan lebih dari empat
jika pembaca ingin lebih dalam lagi menjabarkannya.
Permasalahannya, bisakah kita melaksanakan
perintah-NYA, “Adalah lebih berbahagia MEMBERI dari pada menerima.”
Tuhan
memberkati kita.
~ terkandung
perintah-NYA yang lain pada pembacaan di atas;
- “Taatilah
pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka,…”
~ Ibrani 13:17a
- “Janganlah
kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan
budimu,…”
~ Roma 12:2a
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuhan memberkati kita