img.bhsmly { height: auto !important; vertical-align: middle !important; width: auto !important; border:0px !important; }

Jumat, 05 April 2013

MEMBERI



MEMBERI


“……dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia MEMBERI dari pada menerima.
~Perkataan rasul Paulus kepada para penatua jemaat Efesus di Miletus~
Kisah Para Rasul 20:35b



Memberi, mudahkah melakukannya? tentu saja mudah, jika kita memberi kepada orang yang kita kenal; orang-tua, anak, saudara bahkan teman atau tetangga. Tapi memberi yang Tuhan Yesus inginkan bukanlah memberi kepada orang-orang yang kita kenal. Kita diharuskan memberi kepada orang asing!


Benarkah? Coba kita lihat dalam Alkitab,

Ini bukanlah sebuah perumpamaan, tapi penyataan Tuhan Yesus Kristus sendiri tentang kedatangan-NYA yang ke-dua kali, kelak.

Diawali dari Injil Matius 25:31-40 (dibaca), dan tentang memberi kepada orang asing, terletak pada ayat ke 40b, “……Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk SALAH SEORANG DARI SAUDARA-KU yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.

Salah Seorang Dari Saudara-KU, sabda Tuhan Yesus.
Ada yang tahu jika orang yang kita beri/bantu adalah saudara Tuhan Yesus? Tidak ada! Bagi kita, orang itu adalah orang asing!



Memberi. Merupakan salah satu dari perintah Tuhan Yesus. Ini adalah perintah yang mudah diucapkan, tetapi berat (hati) untuk dilakukan.
Sebenarnya amat mudah untuk dilaksanakan, asal kita memiliki keinginan. Tanpa keinginan, biarpun iman kita dua kali biji sesawi besarnya, takkan ada gunung yang berpindah tempat.

Penulis yakin, 98% pembaca adalah orang percaya kepada Tuhan Yesus, dan 2% (mungkin) adalah “pengawas dunia maya”. Tapi penulis percaya kalau tulisan ini juga bermanfaat bagi mereka yang belum percaya kepada Tuhan Yesus.

Penulis ingin menyampaikan “pesan” bahwa MEMBERI, selain dapat mematuhi perintah Tuhan Yesus Kristus, juga dapat menenangkan jiwa, patuh pada peraturan serta kebahagiaan diri.

Beraneka dalam hal memberi, memberi perhatian, kasih, pertolongan. Tapi ada pula memberi dari segi negatif, memberi godaan, pukulan, siksaan. Dan kali kesempatan ini, penulis ingin membahas tentang MEMBERI MATERI alias uang.

Seperti telah tertulis di atas, mudah untuk diucapkan, tetapi berat (hati) untuk dilakukan. Itulah MEMBERI MATERI atau uang. Hidup di dunia yang hampir runtuh ini, masih adakah seseorang mau memberi uang secara cuma-cuma kepada orang yang tidak dia kenal (asing)? Penulispun meragukan hal ini, kecuali memberi lima ratus sampai dua ribu rupiah kepada peminta-minta, dan semua pembaca juga sudah tahu akan hal itu……

Jadi? Kita ganti ‘sedikit’ temanya, yaitu, MEMBERI MATERI dengan timbal-balik!
Ooh… semua pembaca juga bisa kalau temanya itu……
Hmm… belum tentu! mari kita baca lanjutannya……


Kita arahkan tujuan kita pada gereja. Tujuh hari dalam satu minggu, enam hari kita bekerja dan satu hari kita beristirahat (perintah Allah, kitab Imamat 19:30). Pernahkah pembaca berpikir kalau kendaraan yang kita tumpangi selama bekerja, juga harus beristirahat?

Kita dapat ke gereja cukup dengan berkendaraan umum!
Karena hari itu adalah hari beristirahat, sesuai perintah dari Allah Bapa (kitab Keluaran 20:8-11).

Maka, istirahatkanlah kendaraan pribadi pembaca! Naikilah kendaraan umum.

Ada petunjuk-petunjuk ‘nasrani’ untuk berkendaraan umum khususnya di hari Minggu maupun di hari-hari raya nasrani;

-  Jangan menawar harga dengan terlalu rendah.
-  Setelah tiba, berikan jumlah uang yang ‘sedikit’ lebih dari harga kesepakatan (uang tip).
-  Pada saat membayar, ucapkan “Selamat hari Minggu”, bukan monopoli orang nasrani untuk mengatakan selamat hari Minggu.


Lalu, apa untungnya dari semua ini? Yah walau orang nasrani, pasti selalu ingin untung dalam bertindak, apalagi bisniswan (lain dengan gunawan yèè).

Seperti yang sudah diterangkan di atas, ada banyak keuntungan dari berkendara umum pada hari Minggu;

-  Dengan berkendaraan umum, kita tak perlu memikirkan situasi perjalanan, nyaman dan tentram (jiwa tenang) dapat kita peroleh.
-  Dengan berkendaraan umum, kita bisa berhape-ria,bebeem-an, whatApp-men, berarti kita mematuhi peraturan pemerintah, tidak mengemudi sambil menggunakan telepon genggam.
*  Demikian juga dengan yang menggunakan  sepeda motor, dan tidak pernah memakai pengaman kepala (helm), terlebih lagi dalam kompleks perumahan. Bila berkendaraan umum (selain ojek sepeda motor), tentu terhindar dari pelanggaran peraturan pemerintah.
-  Dengan memberi ‘uang tip’, membuat kita berbahagia, karena sudah MEMBERI, walau tidak banyak.
-  Dengan tidak membawa kendaraan pribadi, kita tidak perlu bersusah-payah mencari tempat parkir, sekaligus tidak menganggu rumah-rumah di sekitar gereja. Nyaman, Tentram dan Bahagia.


Jadi, bisakah kita melakukan MEMBERI MATERI di hari Minggu yang akan datang? Tidak bisa? Kenapa? Four in One! Empat keuntungan dalam satu perintah Tuhan Yesus, MEMBERI! Adakah keuntungan 400% di dunia ini? Selain keuntungan tersebut, kita juga melakukan hal yang berkenan bagi Tuhan.



Adalah lebih berbahagia MEMBERI dari pada menerima.”

Tidak cuma jemaat maupun majelis jemaat yang dapat MEMBERI MATERI bagi mereka yang belum percaya kepada Tuhan Yesus, tapi gereja-lah yang seharusnya memulai lebih awal! Atau dapat dikatakan, majelis jemaat-lah yang harus ‘mencontohkan’ tentang hal memberi yang baik.

Ada banyak transaksi-transaksi di dalam gereja, diantaranya; percetakan, service air-conditioner, konsumsi-konsumsi, dan lain sebagainya.
Mengapa transaksi tersebut harus bekerja-sama dengan orang yang seiman? Salahkah jika transaksi dalam gereja bekerja-sama dengan orang yang tidak seiman?

Keuntungan jika kita menggunakan orang non-seiman dalam transaksi gereja;

-  Lebih mudah untuk menyuruh (memerintah), tanpa khawatir yang disuruh menjadi marah atau kesal.
-  Bila pekerjaannya tidak baik, hentikan dan cari yang lain, tanpa mesti sungkan karena orang tersebut adalah jemaat/orang seiman.
-  Tanpa adanya keterikatan (tidak tertulis), jika kita mendapat penawaran yang lebih baik.

Satu hal lagi yang mungkin dapat dikatakan sebagai keuntungan; penerima kerja (non-seiman) dan pemberi kerja (gereja) akan sama-sama senang, sehingga tidak akan keluar perkataan yang men-diskredit-kan satu dengan yang lain.


Mengapa penulis dapat berkata, eh menulis seperti ini? bukannya prihatin dengan orang seiman?
Kembali penulis ingatkan, “……dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia MEMBERI dari pada menerima.” ~ Kisah Para Rasul 20:35b

Dan sebagai orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, tentunya mereka-mereka yang seiman dapat mencari nafkah di tempat yang lain.
Berkat mah tidak mungkin tertukar….!”, begitu kata orang-tua penulis, setuju?!


Sungguh, ada banyak keuntungan jika kita menuruti perintah Tuhan, dan PERCAYA-lah tidak ada kerugian dalam mentaati perintah-NYA.

Satu perintah menghasilkan keuntungan lebih dari satu, bahkan lebih dari empat jika pembaca ingin lebih dalam lagi menjabarkannya.

Permasalahannya, bisakah kita melaksanakan perintah-NYA, “Adalah lebih berbahagia MEMBERI dari pada menerima.”



Tuhan memberkati kita.



~ terkandung perintah-NYA yang lain pada pembacaan di atas;

-  Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka,…”
   ~ Ibrani 13:17a

-  Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu,…”
   ~ Roma 12:2a

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuhan memberkati kita