Teman-teman seiman di dalam
Tuhan Yesus Kristus, jumpa lagi dengan penulis yang sudah kondanggg…….an ke
berbagai pesta…. :) :) :)
Untuk tulisan kali ini,
penulis mengajak teman-teman untuk berimajinasi sejenak, dan berinteraksi
(cukup dalam hati saja), okey ?!
Persiapkan diri teman-teman,
santai…, tarik nafas… hembuskan…, tarik nafas… hembuskan dari hidung dan mulut…
(jangan dari yang laen … :)… :))
(imajinasikan…)
Mentari pagi mulai merangkak
dari bawah perbukitan ke tingginya langit. Pagi yang cerah ! Sungguh, hanya
dengan dua kata, “Jadilah Terang”, maka terang dengan perlahan menerangi bumi….
Puji Allah Semesta Alam ! ~Kejadian 1:3~
Di pagi itu, aku sudah
bersiap dengan baju training, sepatu kets, dan berbekal sedikit uang, botol
minum serta telepon genggam…., let’s go menuju air terjun perbukitan…..
♫ Surya bersinar… udara cerah, terima kasih….♫
Sambil berdendang riang aku mensyukuri keindahan alam di sekelilingku. Kicauan burung-burung, tetesan embun di dedaunan hmm…..
♫ …trima kasih seribu…. pada Tuhan Allah-ku… aku
bahagia, karna di CINTA, terima kasih….♫
Dan akhirnya aku pun tiba di perbatasan antara
pemukiman manusia dengan hutan perbukitan, dimana air terjun yang kutuju berada.
Hutan perbukitan adalah areal rekreasi umum, jaraknya cuma setengah jam menuju air
terjun.
Hmmm…. harum pisang goreng menggoda perut nih…..,
sebentar…. aku merogoh kantongku, aha ! Sepuluh ribu, cukup untuk makan pisang
goreng sambil minum teh hangat ! hmmm…. nanti sajalah….
Sambil menahan ‘godaan’ pisgor, aku kembali bersemangat
menuju air terjun..
Dari tanah lapang, tempat para
penjual makanan, kini aku memasuki jalan dua tapak (karena muat untuk 2 orang
lalu-lalang). Kesejukan bukit perlahan berubah menjadi kedinginan, jalan
semakin menanjak, kabut belum lagi terusir oleh hangatnya mentari.
Tak berapa lama, jalan sudah
mulai menurun…, aku berhenti sejenak, mengusir lelah, meminum air di botolku.
Cukup beristirahat, aku
lanjutkan perjalananku…
Belum seratus langkah aku
berjalan, tiba-tiba… koq ada suara orang… suara lemah yang… “tolong…”…”tolong…”
Aku berhenti dan menajamkan telingaku (emangnya pinsil ditajèmin… :))…
Suara itu… sepertinya… dari jurang di sebelah
kananku… segera aku melongok dari tepi jurang itu, dan… ada seseorang tak jauh
dari tepian jurang, tengah bergelantungan memegangi sebatang dahan pohon.
Segera aku merebah dan menggapai tangan orang itu.
Aku berhasil menaikkan orang itu dari jurang.
#bagi teman
cewe, bayangkan orang itu cewe, bagi cowo yah cowo juga#
“Te…terima kasih…”, orang itu berkata lirih
“Tolong air…..”, katanya lagi…..
Waduh… airku sudah habis ! “Tunggu sebentar yah…”,
kataku sambil berlari menuju kaki bukit untuk membeli air.
Dan, busyet….!!! Air mineral 1 liter dipatok dengan
harga ceban ! ck… ck… ck… yah
sudahlah…. dibeli saja….
Hmm… pisgorku…. hiks… ga jadi harum deh dikau…. jadinya haram !!!
Segera aku berlari kembali
menuju orang yang terjatuh. Dengan peluh mengalir bak banjir badang (he.. he.. terlalu di dramatisir yah ?!),
aku memberinya minum.
Sembari istirahat, aku
bertanya, mengapa dia berada di sini, dan kenapa sampai terjatuh. Katanya dia
pergi sendiri ingin ke air terjun, ketika jalan menurun, dia sedang mengganti
lagu di ipad nya (terlihat headset nya masih menggantung di kedua telinganya),
dan tiba-tiba saja dia sudah terjatuh.
Oh… pantas…, jalan menurun,
tak melihat…. yah masuklah jurang !!!
#teman,
patuhi peraturan lalu-lntas, jangan menggunakan hape disaat mengemudi#
Setelah pulih, aku
mengajaknya untuk turun ke kaki bukit (gagal deh ke air nekad). Dan karena
kakinya terkilir, maka aku memapahnya untuk berjalan.
Perjalanan kami amat lambat,
tubuh orang ini begitu berat membebani tubuhku disaat berjalan.
Setibanya di tanah lapang,
aku menduduki dia di sebuah kios yang belum buka. Dia meminum sisa air mineralnya
dan aku…. meminum air liur yang hampir kering, ohh…
“Kak, aku lapar….. belikan
aku bakmi kak…”, katanya setelah menghabiskan minumnya.
“Wah dik, uangku sudah habis
untuk membeli air itu”, sahutku
“Kakak kan punya hape, dijaminkan saja…., belum
nanti pulang, rumahku jauh kak….”, desaknya
Teman-teman, kisahnya kita
akhiri di sini.
Sekarang, kita
berinteraksi….
Menurut teman, bagaimana
sifat orang yang kita tolong ?
Dan bagaimana cara untuk
menolong orang type seperti ini ?
Monggo dijawab (dalam hati
saja yah…) sesuai dengan pendapat teman-teman…..
Nantikan Interaksi II, sebagai lanjutan dari kisah ini….
Nantikan Interaksi II, sebagai lanjutan dari kisah ini….
Tuhan memberkati kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuhan memberkati kita